JENIS-JENIS KETRAMPILAN MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Saat ini kita tentu tidak asing dengan istilah manajemen dan
manajer. Apabila kita mendengar istilah ini maka pikiran kita akan langsung
teringat dengan hal yang berhubungan dengan mengatur dan diatur. Para ahli
manajemen memberikan definisi berbeda-beda tentang manajemen.
Manajemen menjadi hal sangat penting bagi kehidupan manusia saat
ini. Dengan adanya manajemen maka manusia akan lebih mudah dalam mencapai suatu
tujuan tertentu. Manajemen sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu. Manajemen
pada zaman dahulu masih berbentuk pembagian kerja secara sederhana dalam suatu
kelompok. Seiring berjalannya waktu, manajemen berkembang menjadi suatu ilmu
yang dikaji dan di praktekkan oleh banyak orang di masa kini.
Untuk mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi, terkadang
oraganisasi tersebut dihadapkan pada bergai macam rintangan.
Rintangan-rintangan datang dari dalam dan dari luar organisasi itu sendiri.
Oleh karena itu penting bagi setiap anggota organisasi mengetahui dan menguasai
berbagai macam ketrampilan dalam manajemen.
Makalah ini akan membahas tentang berbagai macam ketrampilan
manajemen. Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan mengetahui dan dapat
mempraktekkan berbagai macam ketrampilan manajemen.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu manajemen dan manajer?
2.
Apa
saja peranan manajer itu?
3.
Apa
saja tingakatan manajer?
4.
Apa
saja jenis-jenis ketrampilan dalam manajemen?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
apa itu manajemen dan manajer.
2.
Mengetahui
peranan manajer.
3.
Mengetahui
tingkatan-tingkatan manajer.
4.
Mengetahui
jenis-jenis ketrampilan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manajemen
dan manajer.
Manajemen
berasal dari kata bahasa Inggris yaitu management dengan kata asal to
manage yang berarti mengendalikan, menangani atau mengelola. Menurut para
ahli manajemen merupakan suatu ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen diapandang
sebagi ilmu karena secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana
orang bekerja sama. Manajemen dipandang sebagai kiat karenamanajemen mencapai
sasaran melaui cara-cara dengan mengatur orang lainmenjalankan dalam tugas.
Manajemen dipandang sebagi profesi karena dilandasi oleh keahlian khusus untuk
mencapai prestasi manajer, dan para professional dituntun oleh suatu kode etik.
Sampai
saat ini belum ada definisi manajemen yang dipatenkan dan berlaku di dunia.
Para ahli masih berbeda pendapat dalam mendefinisikannya. Perbedaan pendapat
ini dikarenakan adanya perbedaan titik pandang, keyakinan, dan pengertian
daripembuat definisi. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagi pengelolaan
suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja. Pekerjaan
yang dikelola bisa bermacam-macam, muilai pekerjaan industri, pelayanan sosial,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Suatu
ilmu pasti memiliki unsur-unsur tertentu. Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain
manajemen juga memiliki beberapa unsur. Menurut seorang ahli bernama Mooney
James D. unsur-unsur manajemen adalah manusia, fasilitas, dan metode. Apabila
kita melihat kembali arti kata manajemen yang berarti mengatur, maka dalam
benak kita akan timbul pertanyaan apa, siapa, mengapa, bagaimana dan dimana
kita dapat melakukan pengaturan itu. Yang diatur dalam manajemen adalah semua
unsur manajemen itu sendiri dan semua aktifitas yang timbul dalam proses
manajemen. Yang mengatur adalah pemimpin denagn wewenag kepemimpinannya melalui
intruksi, sehungga semua unsur dan proses manajemen tertuju dan terarah kepada
tujuan yang diinginkan. Manajemen dilakukan karena dapat lebih mengoptimalkan
pencapaian tujuan. Cara melakukan pengaturan dalam manajemen dapat dilakukan
melalui proses dari urutan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,
pemimpinan, dan pengontrolan. Kita dapat melakukan kegitan manajemen dalam
sebuah organisasi atau perusahaan.
Sedangkan
manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang
ada dalam organisasi. Untuk mencapai keberhasilan yang maksiamal seorang
manajer dituntut untuk mengusai berbagai ketrampilan manajemen yang akan
dibahas pada sub bab selanjutnya.
B.
Peranan
Manajer
Dalam sebuah
organisasi tentunya seorang manajer mempunyai peran yang sangat penting.
Peran-peran itu diantaranya sebagai berikut :
1.
Peran
antar pribadi (Interpersonal roles)
Peran ini
menitik beratkan pada hubungan antar pribadi yang meliputi :
a.
Peran
tokoh (figure head), dalam hal ini manajer berperan sebagi symbol pemimpin,
yang diperlukan untuk melakukan kewajiban rutin yang bersifat legal dan social,
serta melakukan tugas seremonial seperti menerima tamu, penandatanganan surat
resmi, dan lain sebagainya.
b.
Pearan
pemimpin (leader), dilakukan dengan cara mengarahkan dan mengkoordinasikan
tugas-tugas dari para bawahannya, hal ini menyangkut tugas staffing (merekrut,
melatih, memotivasi,melakukan promosi, dan pemberhentian kerja).
c.
Peran
penghubung (liaison), dilakukan dengan cara menjalin hibungan antar pribadi
denagan pihak-pihak, baik yan berada dlam organisasi maupun pihak-pihak yang
berada dalam organisasi.
2.
Peran
informasional
Peran ini
berhubunhna denagan penerimaan dan pengkomunokasian informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan. Peran ini meliputin:
a.
Peran
pemantau (monitor), manajer secara terus-menerus mencari informasi-informasi
yang berguna baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi.
b.
Peran
penyebar (disseminator), yaitu membagi-bagikan informasi yang diperoleh dari
hasil pemantauannya kepada bawahannya yang dirasakan memerlukan informasi
tertentu.
c.
Peran
juru bicara(spokesperman), yaitu menyamoaikan sebagian dari informasi yang
dikumpulkannya kepada indivdu diluar unitnya atau pihak-pihak lain diluar
organisasi.
3.
Peran
pengambilan keputusan (Decision making roles)
Dalam peran ini
manajer mengambil keputusan-keputusan berdasarkan hubungan antar pribadi yang
dibangunnya dan informasi-informasi yang diapantau sebelumnya. Peran ini
terdiri dari :
a.
Peran
wirausahawan (entrepreneur), manajer melakukan perubahan-perubahan di dalam
cara mengelola organisasinya, sebagai akaibat dari perubahan-perubahan atau
peluang-peluang yang terjadi di lingkungannya. Perubahan-perubahan tersebut
menyangkut produk yang dihasilkan, proses-prose baru, stratefi-strategi baru,
serta cara-cara pemecahan masalah yang baru.
b.
Peran
pereda gangguan (disturbance handler), menghadaoi dan menangani masalah-masalah
yang timbul secara mendadak dan berada diluar kendalinya.
c.
Peran
pengalokasi sumber daya (resource allocator), yaitu menentukan bagaimana dan
kepada siapa sumber daya yang dimilki organiasasi dan waktu yang dimiliki akan
digunakan. Manajer juga menyaring semua keputusan yang dibuat semua orang lain
dalam unitnya sebelum digunakan.
d.
Peran
perunding (negotiator), yaitu mengadakan perundingan dengan pihak internal
maupun pihak eksternal organisasi.
C.
Tingkatan-Tingkatan
Manajer
Menurut
tingkatannya manajaer dapat dibedakan menjadi tiga jenis, diantaranya sebagai
berikut :
a.
Manajer
puncak (top managers)
Manajer puncak
adalah seseorang atau beberapa orang yang memegang jabatan tertinggi dalam
suatu organisasi. Manajer puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan
mengarahkana organisasi dalam berinteraksi denaan lingkungannya baik mikro
maupun makro. Contoh manajer puncak adalah direktur utama, rector, presiden
direktur dan lain sebagainya.
b.
Mnajer
tengah (middle managers)
Manajer tengah
adalah seseorang atau beberapa orang yang brada dibawah manajer puncak tapi
masih membawahi manajer lain. Manajer tengah bertanggung jawabuntuk pengarahan
kegiatan-kegiatan yang sifatanya mengimplementasikan kebijakan organisasi dan
mencari keseimbanagan anatara tuntutan atasannya dengan keampuan bawahannya.
Contoh manajaer menengah adalah manajer bagian produksi, dekan, dan kepala
seksi desain produk.
c.
Manajer
garis pertama (first line managers)
Manajer garis
pertama adalah orang yang berada di tingkat paling bawah dalam hierarki
organisasi dan tidak membawahi manajer lain, melainkan langsung membawahi
karyanwan operasional. Karena tugas utamanya mengawasi kerja dan pekerjaan
karyawan, mereka sering disebut manajer garis pertama. Contih manajer garis
pertama adalah mandor, sales, supervisor, dan lain sebagainya.
Sedangkan
menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a.
Manajer
fungsional (Functional mnagers)
Manajer
fungsioanal adlah manajer yang hanya bertanggung jawab atas astu kegiatan saja,
misalnya manajer produksi, manajer pemasaran, dan lain sebagainya.
b.
Manajer
umum (General managers)
Mnajaer umum adalah manajer yang
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam unitnya seperti sebuah cabang,
perusahaan terpisah atau bagian operasional terpisah yang mempunyai bagian
produksi, keuangan, dan pemasaran sendiri.
D.
Jenis-Jenis
Ketrampilan Manajemen
Menurut Robert
L. Katz ada tiga jenis ketrampilan manajemen, diantaranya yaitu :
a.
Ketrampilan
teknis (Technical skill)
Ketrampilan
teknis adalah ketrampilan menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu
bidang yang khusus. Contonya cara pemeliharaan mesin, penjualan produk dan
sebagainya. Ketrampilan teknis banyak dikuasai oleh manajer garis pertama.
b.
Ketrampilan
manusiawai (Human skill)
Ketrampilan
manusiawi adalah ketrampilan untuk bekerja sama dengan orang lain dan
memotivasi orang lain baik sebagai individu maupun kelompok atau sering dikenal
kemapuan berkomnikasi dengan orang lain. Ketrampilan ini dibutuhkan oleh
manajer pada semua tingkatan.
c.
Ketrampilan
konseptual (Konceptual skill)
Ketrampilan
konseptual adalah kemampuan untuk mengkoordinasi dan memadukan berbagai
kepentingan dan kegiatan orgaisasi. Ketrampilan ini banyak dibutuhkan oleh
manajer tingkat puncak. Contoh ketrampilan konseptual adalah kemampuan
memecahkan masalah, membuat keputusan, membuat rencana, dan sebagaianya.
Gambar
di samping menunjukkan ketrampilan yang dibutuhkan manajer pada setip tingkatannya.
|
Agar
tujuan dari sebuah organisai tercapai secara maksimal maka dibutuhkan manajer-manajer
professional yang dapet bekerja secara efisien dan efektif. Efisien adalah
melakuakan pekerjaan dengan usaha dan biaya yang minimum tetapi hasilnya
maksimum, sedangkan efektif adalah kemapuanuntuk memilih tujuan yang
tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Ada beberapa
ciri-ciri profesionalisme, diantaranya sebagai berikut :
a.
Mendasarkan
keputusannya pada prinsip umum.
b.
Mencapai
status profesionalnya melalui prestasi .
c.
Tunduk
pada kode etik yang melindungi kliennya.
d.
Memiliki
pengabdian dan keterikatan dengan organisasinya.
Seorang manajer
harus bisa melatih dan memotivasi para bawahannya agar tercipta organisasi yang
memiliki kinerja maksimal. Untuk menjadi manajer yang handal, seorang manajer
perlu memiliki kompetensi personal, diantaranya yaitu :
a.
Leadership,
yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
b.
Self
objectivity atau kemampuan menilai diri sendiri secara realistis.
c.
Analythic
thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan berbagai macam
informasi.
d.
Behavioral
flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan.
e.
Oral
Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara jelas dalam berbicara.
f.
Written
Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara tertulis.
g.
Personal
Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang.
h.
Resistances
to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
i.
Tolerance
for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ketrampilan manajemen adalah sesuatu yang sangat penting untuk
diketahui dan dikuasai oleh semua elemen yang ada dalam sebuah organisasi. Keprofesionalan
seorang manajer juga akan memaksimalkan hasil yang diuju oleh suatu organisasi.
Selain itu dalam diri setiap elemen dalam organisasi juga perlu ditanamkan
kecakapan personal yang dapat memaksimalkan kinerja setiap orang dalam
organisasi.
B.
Saran
Sebaiknya dalam suatu organisasi semua elemennya mengusai
ketrampilan manajemen dan kecakapan personal agar kinerja setiap elemen
makaismal. Perlu juga adanya komunikasi yang bagus antar eelemen yang ada dalam
organisasi agar tidak terjadi ksalah pahaman.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung
: PT Remaja Rosda
Karya.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta :
Grasindo.
Kadarman, A.M. dan Jusuf Udaya. 1997. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta :
Gramedia.
Komentar
Posting Komentar